Sejarah dan Mitos Daun Kelor

 DAUN KELOR

    Hal apa yang dipikiran kalian ketika mendengar kata daun kelor? Hehe, Mungkin salah satunya yaitu mampu mengusir mahluk gaib. Hal itu salah satu mitos dari daun kelor. Tak hanya itu, daun kelor juga disebutkan sebagai alat peluntur jimat. Kepercayaan ini sudah turun-temurun dimasyarakat. Kepercayaan lain yang di yakini yaitu daun kelor dapat digunakan mengusir jin, menghilangkan guna-guna dan sebagai penangkal ilmu hitam. Tapi kenyataan secara ilmiah masih belum ada penelitian, itu hanya cerita yang berkembang turun-temurun dimasyarakat. 

Sejarah

    Tanaman kelor sekitar tahun 2000 - 5000 sebelum masehi sudah mulai dimanfaatkan di india utara. Daun kelor sudah dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan ramuan untuk obat-obatan. Kelor atau dikenal dengan nama jawa Limaran dan mempunyai nama latin Moringa Oleifera  merupakan jenis tanaman yang diduga berasal dari Agra dan Oudh, yang terletak di Himalaya (India). Istilah ‘Shigon’ untuk menyebut kelor telah tertulis sejak awal masehi di dalam kitab ‘Shushruta Sanhita’. Terdapat bukti bahwa daun kelor sejak ribuan tahun yang lalu telah dibudidayakan di India. Masyarakat kuno India sudah mengetahui bahwa dalam biji kelor terdapat kandungan minyak nabati dan digunakan untuk pengobatan. 

    Tanaman kelor kemudian menyebar ke  Asia Tenggara termasuk ke Indonesia. Tanaman ini mampu beradaptasi dengan baik di beberapa negara tropis termasuk Indonesia. Tanaman kelor tumbuh dan berkembang dengan baik di Jawa, Sulawesi dan Sumatra.

Mitos di Indonesia 

    Kelor di Indonesia mempunyai nilai mistis yang sangat kental,  masyarakat indonesia masih percaya akan kesaktian daun kelor. Salah satunya didesa atau kampung ketika ada orang yang sakit parah sudah lama namun tidak meninggal-meninggal, maka masyarakat menduga memiliki kesaktian, untuk melepaskan ilmunya biasanya menggunakan daun kelor yang disapu ditubuhnya. Demikian kuatnya mitos sebagian penduduk Jawa, ada suatu keyakinan bahwa sesakti apapun seseorang jika sudah terkena daya ampuh dari ‘sabetan’ daun kelor, maka kedigdayaannya akan musnah. Faktor kepercayaan turun-temurun ini sangat berpengaruh terhadap konsumsi daun ini yang biasanya hanya dimanfaatkan sebagai bahan makanan ternak, sehingga ada pandangan lain terhadap tanaman super ajaib. Hanya sedikit sekali masyarakat yang memanfaatkan daun kelor sebagai sayuran. Kalaupun dimanfaatkan hanya memanfaatkan daunnya saja yang diolah sebagai sayur. Hal tersebut karena khasiat daun kelor untuk kesehatan.

Klasifikasi

Kerajaan     : Plantae
Divisi           : Magnoliophyta
Kelas          : Magnoliopsida
Ordo           : Brassicales
Famili         : Moringaceae
Genus        : Moringa
Spesies      : Moringa oleifera L.

Morfologi

1. Akar

    Tanaman kelor memiliki jenis perakaran tunggang, mempunyai ukuran yang lumayan besar berwarna putih. Sistem perakaran yang sangat rapat sehingga karakter akar yang kokoh sehingga dapat menjaga tanah dari erosi karena kuat menahan tanah yang terkikis air. Tanaman ini bisa hidup disegala kondisi tanah, meskipun tanah dalam kondisi kering tanaman kelor masih bisa bertahan hidup. 

2. Batang

    Batang yang dimiliki tanaman kelor adalah berkayu, bercabang, arah cabangan miring dan tegak, berbentuk silindris, tumbuh tegak, memiliki warna putih, dan pada bagian luar batang mempunyai kulit tipis. Batang yang dimiliki sangat kuat dan tidak mudah patah. Batang dapat tumbuh tinggi hingga 7 - 12 meter.

3. Daun

   Bentuk daun tanaman kelor sangat mudah dikenali. Ukuran daun bervariatif, bentuknya menyirip gasal dan posisi tiap daunnya berselang-seling. Terdapat satu buah ibu tangkai dan bercabang memiliki anak ranting. Daun berwarna hijau, akan berubah warna menjadi kuning jika sudah tua, membulat dari pangkal sampai ujung daun. Bagian samping daunnya rata dan tipis.

4. Bunga

   Jenis bunga tanaman kelor yaitu majemuk, bunga tumbuh pada bagian ketiak daun. Bunga kelor mempunyai warna kuning kecoklatan, terdapat 1 buah putik dan 1 bakal buah.

5. Buah

   Tanaman kelor memiliki bentuk buah memanjang, tunggal, dan termasuk jenis polong-polongan. Mempunyai ukuran panjang yang lumayan berkisar antara 20 - 45 cm, ketika masih muda buah berwarna hijau dan setelah tua buah berganti warna menjadi coklat.

    Tanaman kelor bisa berkembang biak secara alami menggunakan bijinya. Bentuk biji bulat berwarna coklat kehitaman, dan berjumlah antara 15 - 25 biji.


TERIMA KASIH, SEMOGA BERMANFAAT

Follow Iggubuk_farm

0 Response to "Sejarah dan Mitos Daun Kelor"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel