Klasifikasi dan morfologi Melon


Melon (Cucumis Melo L.) adalah salah satu  tanaman buah yang sangat digemari oleh masyarakat indonesia. Berikut sejarah, klasifikasi dan morfologi tanaman melon 

Sejarah Tanaman Melon

Melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman buah termasuk famili Cucurbitaceae, banyak yang menyebutkan buah melon berasal dari Lembah Panas Persia atau daerah Mediterania yang merupakan perbatasan antara Asia Barat dengan Eropa dan Afrika. Dan tanaman ini akhirnya tersebar luas ke Timur Tengah dan ke Eropa. Pada abad ke-14 melon dibawa ke Amerika oleh Colombus dan akhirnya ditanam luas di Colorado, California, dan Texas. Akhirnya melon tersebar keseluruh penjuru dunia terutama di daerah tropis dan subtropis termasuk Indonesia.

Melon kemudian mengalami perkembangan jenis di Jepang, Cina, India, Spanyol, Uzbekistan, dan Iran. Buah melon masuk ke Indonesia dan mulai dibudidayakan pada tahun 1970 daerah pertama yang mengembangbiakan melon yaitu Kalianda (Lampung) dan Cisarua (Bogor) yang selanjutnya daerah Ngawi (Jawa Timur), serta Boyolali dan Klaten (Jawa Tengah) yang menjadi sentra melon yang cukup dominan.

Klasifikasi Tanaman Melon

  • Kingdom    : Plantae 
  • Divisi         : Spermatophyta 
  • Subdivisi    : Angiospermae 
  • Kelas         : Dikotiledoneae 
  • Subklas     : Sympetalae 
  • Ordo          : Curcubitales 
  • Famili        : Curcubitaceae 
  • Genus       : Cucumis 
  • Spesies      : Cucumis melo L.

Morfologi Tanaman Melon

a. Akar

Akar tanaman melon menyebar, tetapi dangkal. Akar-akar cabang dan rambut-rambut akar banyak terdapat di permukaan tanah, semakin ke dalam akar-akar tersebut semakin berkurang. Tanaman melon membentuk ujung akar yang menembus ke dalam tanah sedalam 45 sampai 90 cm. Akar horizontal cepat berkembang ke dalam tanah, menyebar dengan kedalaman 20 sampai 30 cm.

b. Batang

Batang tanaman melon membelit, beralur, kasar, berwarna hijau atau hijau kebiruan. Batangnya berbentuk segilima tumpul, tumbuh menjalar, berbulu,lunak, bercabang dan panjangnya dapat mencapai tiga meter. Batang melon mempunyai alat pemegang yang disebut pilin. Batang ini digunakan sebagai tempat memanjat tanaman.

c. Daun

Daun melon berbentuk hampir bundar, bersudut lima, mempunyai 3 sampai 7 lekukan, bergaris tengah 8 sampai 15 cm. Susunan daun berselang-seling sederhana. Tanaman ini mempunyai sulur yang terdapat pada setiap ketiak daun.

d. Bunga

Bunga tanaman melon berbentuk lonceng, berwarna kuning dan kebanyakan uniseksual-monoesius. Oleh sebab itu, dalam penyerbukannya perlu bantuan organisme lain. Penyerbukan yang biasa terjadi adalah penyerbukan silang dan penyerbukan sendiri jarang terjadi.

Bunga jantan tanaman melon terbentuk berkelompok 3 sampai 5 buah, terdapat pada semua ketiak daun, kecuali pada ketiak daun yang ditempati oleh bunga betina. Jumlah bunga jantan relative lebih banyak dari pada bunga betina. Bunga jantan memiliki tangkai yang tipis dan panjang, akan rontok dalam 1 sampai 2 hari setelah mekar.

Syarat Tumbuh Tanaman Melon

a. Iklim

  1. Angin yang bertiup cukup keras dapat merusak pertanaman melon, dapat mematahkan tangkai daun, tangkai buah dan batang tanaman
  2. Hujan yang terus menerus akan menggugurkan calon buah yang sudah terbentuk dan dapat pula menjadikan kondisi lingkungan yang menguntungkan bagi patogen. Saat tanaman melon menjelang panen, akan mengurangi kadar gula dalam buah
  3. Tanaman melon memerlukan penyinaran matahari penuh selama pertumbuhannya
  4. Tanaman melon memerlukan suhu yang sejuk dan kering untuk pertumbuhannya. Suhu pertumbuhan untuk tanam melon antara 25–30 derajat C. Tanaman melon tidak dapat tumbuh apabila kurang dari 18 derajat C
  5. Kelembaban udara secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman melon. Dalam kelembaban yang tinggi tanaman melon mudah diserang penyakit

b. Media Tanam

  1. Tanah yang baik untuk budidaya tanaman melon ialah tanah liat berpasir yang banyak mengandung bahan organik untuk memudahkan akar tanaman melon berkembang. Tanaman melon tidak menyukai tanah yang terlalu basah.
  2. Tanaman melon akan tumbuh baik apabila pH-nya 5,8–7,2.
  3. Tanaman melon pada dasarnya membutuhkan air yang cukup banyak. Tetapi, sebaiknya air itu berasal dari irigasi, bukan dari air hujan.

c. Ketinggian Tempat

Tanaman melon dapat tumbuh dengan cukup baik pada ketinggian 300–900 meter dpl. Apabila ketinggian lebih dari 900 meter dpl tanaman tidak berproduksi dengan optimal.

0 Response to "Klasifikasi dan morfologi Melon"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel