Tips dan Trik Budidaya Porang
Tips dan Trik Menanam Porang
1. Pengolahan Tanah
Hal utama yang harus
diperhatikan dalam budidaya tanaman porang yaitu pengolahan tanah. Tanah yang
gembur menjadi salah satu faktor penting dalam menghasilkan kualitas umbi
porang. Tanah yang tidak diolah atau tanah yang keras dapat mengakibatkan umbi
porang sulit untuk berkembang jika dapat berkembangpun akan ke arah atas.
Sehingga porang yang dihasilkan akan berbentuk memanjang menyerupai singkong. Sebaliknya,
jika ditanam di tanah yang gembur. Maka, hasil umbi Porang akan tumbuh ke
samping dan bisa membulat besar. Lebih bagus lagi jika porang ditanam pada
tanah yang memiliki kandungan pasir tinggi.
2. Jangan Tumpang Sari
Dalam budidaya porang
sebaiknya tidak ditanam dengan tanaman lain atau tumpang sari. Hal ini
dikhawatirkan terjadinya persaingan unsurhara. Karena porang membutuhkan lebih
banyak nutrisi untuk membesarkan umbi dalam tanah. Tumpang sari adalah suatu
bentuk pola penanaman berupa dua jenis atau lebih tanaman pada
satu area lahan tanam dalam waktu yang bersamaan atau agak bersamaan.
3. Jarak Tanam
Jarak
tanam menjadi salah satu penentu dari bentuk umbi porang. Jika porang ditanam
secara rapat tanpa memperhatikan jarak tanam maka umbi porang akan sulit tumbuh
besar membulat. Oleh karena itu disarankan agar jarak tanam porang tidak rapat.
Tanaman porang juga bisa ditanam di naungan pohon ataupun tumbuhan lain.
4. Jangan Terlalu dalam
Tips
selanjutnya yang harus kamu perhatikan adalah jangan menanam bibit porang
terlalu dalam. Kedalaman paling ideal untuk menanam bibit porang adalah sekitar
10 - 15 cm. Jika menanamnya terlalu dalam Pertumbuhan porang semakin lambat dan
juga hasil umbi porang akan memanjang seperti singkong.
5. Penyemprotan
Tanaman
Porang tidak memerlukan penyemprotan pestisida secara rutin. Tetapi yang harus
diperhatikan yaitu ketika tanah dalam kondisi lembab karena mudah diserang
jamur. Hal ini dapat mengakibatkan umbi porang terinfeksi jika terdapat
tanda-tanda maka petani wajib memberi pupuk dan penyemprotan fungisida.
6. Pemupukan
Sama Seperti tanaman
pada umumnya, tanaman porang mebutuhkan pupuk agar mendapatkan hasil panen
maksimal. Pupuk yang disarankan untuk tanaman porang adalah pupuk kandang. Kenapa
pupuk kandang ? Pupuk kandang dipilih karena tidak mengandung bahan kimia dan lebih
baik untuk tanah. Pemberian pupuk kandang akan lebih baik jika dicampur saat pengolahan tanah. Namun, Jika tetap ingin
memberikan pupuk NPK atau pupuk kimia, disarankan cukup sekali selama masa tanam. Masa
tanam porang umumnya dilakukan saat periode musim kemarau hingga awal musim
hujan.
7. Penyiangan
Penyiangan
merupakan perawatan atau pembersihan tanaman penganggu seperti rumput,
alang-alang atau tanaman yang tidak dikehendaki (gulma). Penyiangan ini
dilakukan dengan tujuan agar gulma tidak menyerap unsur hara. Sehingga tanaman utama (porang) bisa lebih maksimal menyerap unsur hara. Jika gulma tidak
dibersihkan juga dapat mengakibatkan pembentukan bentuk umbi tidak maksimal.
8. Panen
Porang
bisa dipanen setelah 6 bulan atau selama musim kemarau. Tanaman Porang akan
kelihatan layu atau mati meskipun aslinya tidak mati. Itulah keunikan tanaman
porang yang dinamakan masa dormansi. Musim
berganti, tahun depan saat musim kemarau berikutnya jika diberikan pupuk dan
dirawat dengan baik, tanaman porang bisa berisi kembali. Jika tanaman porang
tidak sempat dipanen, dapat tetap hidup sampai tiga tahun kedepan, dan
menghasilkan umbi yang besar jika dirawat.
0 Response to "Tips dan Trik Budidaya Porang"
Posting Komentar