Teknik Budidaya Tanaman Buncis

Tentu kalian semua sudah tidak asing sama sayuran yang satu ini. Pasti setiap hari kalian menemuinya, sayuran ini sering dihidangkan dalam bentuk sop maupun oseng-oseng. Sayur buncis tak kalah dengan sayuran yang lain karena memiliki ribuan kandungan yang bermanfaat untuk kesehatan. Teknik budidaya tanaman Buncis Cukup mudah dan mempunyai nilai pasar yang stabil. Pada umumnya tanaman buncis dibudidayakan didataran tinggi dan dataran rendah, oleh karena itu teman-teman jangan khawatir jika tempat kalian didataran rendah. 

Teknik Budidaya Tanaman Buncis

  Di Indonesia sendiri banyak daerah menjadi sektor produksi buncis, selain harganya yang stabil tanaman buncis cukup mudah dibudidayakan para petani. Karena tanaman buncis sering dijadikan tumpang sari dengan tanaman lain. Sebelum terjun dalam budidaya tanaman buncis lebih baik mempelajari teknik-teknik dasar budidaya buncis yang kami sajikan sebagai berikut:

1.  Varietas yang disarankan

  Terdapat banyak sekali varietas buncis yang sudah menyebar dipasaran ada yang tipe merambat dan ada yang tipe tegak. Berikut tipe merambat yang dianjurkan antara lain adalah:

a. Horti-1 

 Kelebihan varietas ini yaitu potensi hasil dapat mencapai 32-48 ton/ha, memiliki rasa manis, bentuk bulat masif berwarna hijau dan berserat halus, panjang buah 16-18 cm, umur panen 52-54 hari, peka terhadap karat daun dan antraknose, sesuai untuk ditanam di dataran tinggi dan medium terutama pada musim kemarau.

b. Horti-2 

  Kelebihan varietas ini yaitu potensi hasil dapat mencapai 24-37 ton/ha, memiliki rasa manis, bentuk bulat masif berwarna hijau dan berserat halus, panjang buah 15-17 cm, umur panen 53-57 hari, tahan terhadap penyakit karat daun, sesuai untuk ditanam di dataran tinggi dan medium terutama pada musim kemarau.

c. Horti-3 

  Kelebihan varietas ini yaitu potensi hasil dapat mencapai 36 ton/ha, memiliki rasa manis, bentuk agak bulat masif berwarna hijau dan berserat halus, panjang buah 15,5-17 cm, umur panen 55-58 hari, tahan karat daun dan antraknos, sesuai untuk ditanam di dataran tinggi dan medium terutama pada musim kemarau.

2. Pola tanam

  Beberapa daerah menanaman buncis dengan sistem tumpang sari, dimana tanaman buncis ditumpangsarikan dengan jagung, bertujuan memanfaatkan batang tanaman jagung sebagai lanjaran bagi buncis.

3. Persiapan lahan

  Sebelum dilakukan penanaman harus dilakukan olah tanah terlebih dulu. Waktu yang ideal sekitar 1 minggu sebelum tanam.  Sebaiknya tanah dibuat bedengan dengan ukuran 120 - 140 cm dan panjang mengikuti lahan. Sedangkan tinggi bedengan 25 - 30 cm dan antara bedengan dibuat parit kurang lebih 60 cm. 

4. Penanaman

   Terdapat beberapa poin penting yang harus menjadi perhatian sebelum melakukan penamanan. Dari sinilah dapat menentukan tingkat keberhasilan tanaman tumbuh serta bisa berpengaruh terhadap kualitas dan hasil produksi tanaman. Berikut beberapa poin yang harus menjadi perhatian diantaranya:

a. Waktu tanam

  Waktu tanam menjadi salah satu faktor penentu kualitas dan hasil produksi buncis. Dimana produksi dapat berkurang ketika waktunya pembungaan terjadi hujan, karena bunga akan berguguran dan produksi menurun.

b. Jarak tanam

  Jarak tanam hendaknya mempertimbangkan target produksi, kemudahan perawatan dan pemanenan. Jarak tanam untuk buncis tegak 30 x 40 cm, sedangkan untuk buncis rambat 70 x 40 cm.

c. Cara penanaman

  Penanaman dilakukan dengan cara ditugal, dengan  kedalaman yang ideal antara 4 - 8 cm dan pada setiap lubang tanam berisi 2 - 3 biji. Tujuan dari mengisi lebih 1 biji dalam 1 lubang tanam adalah mengantisipasi agar dalam 1 lubang tetap ada biji yang tumbuh. Sehingga meningkatkan keseragaman tanaman. 

5. Pemupukan

  Pupuk yang sering digunakan petani diantaranya: 15 ton/ha pupuk kandang kambing atau ayam,  TSP 250 kg/ha dan KCl 250 kg/ha sebagai pupuk dasar. Pemberian pupuk kandang dilakukan bersamaan dengan waktu pengolahan tanah.  Pupuk N yang diberikan berupa Urea dan ZA dengan perbandingan 1:2 sebanyak 300 kg/ha diberikan pada umur 1 dan 3 minggu setelah tanam masing-masing setengah dari dosis anjuran. Pupuk susulan diberikan dengan cara meletakkan pupuk dalam tanah yang telah ditugal sedalam 5 - 10 cm.

6. Pemeliharaan

Dalam proses pertumbuhan tanaman tidak bisa kita tinggal begitu saja. Namun terdapat beberapa kegiatan pemeliharaan yang harus kita kerjakan untuk menjaga tanaman tumbuh normal. Jika tidak kita lakukan dapat menyebabkan tanaman lambat tumbuh bahkan sampai mati. Berikut pemeliharaan tanaman yang perlu kita lakukan:

a. Penyulaman

  Penyulaman ini dilakukan ketika terdapat benih yang tidak tumbuh, biasanya dilakukan satu minggu setelah tanam. Tujuan dari penyulaman yaitu agar jumlah tanaman per satuan luas tetap optimum sehingga dapat mencapai target produksi. 

b. Penyiangan

 Penyiangan merupana proses pembersihan atau pencabutan tanamna yang tidak dikehendaki tumbuhnya seperti rumput dan alang-alang. Penyiangan bertujuan mencegar persaingan menyerap unsur hara. Penyiangan dilakukan dengan cara mencabut gulma dengan tangan atau menggunakan alat.

c. Pembumbunan

   Tujuan dari pembumbunan yaitu untuk menutup akar yang terbuka dan membuat pertumbuhan tanaman menjadi tegak dan kokoh. Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan pertama.

d. Pengairan

   Pada awal penanaman penyiraman dianjurkan setiap sore atau pagi hari sampai benih tumbuh, sedangkan penyiraman selanjutnya disesuaikan dengan kondisi tanaman.

7.  Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)

   Serangan hama dan penyakit selama ini menjadi PR tersensediri bagi petani. Salah satu yang harus menjadi perhatian saat budidaya yaitu drainase,  sanitasi tanah dan jika menggunakan pestisida harus memilih jenis pestisida yang aman, bisa mengunakan pestisida nabati. Dalam penggunaan pestisida harus tepat pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval maupun waktu aplikasinya.

8.  Panen dan Pascapanen

   Pada kondisi pertanaman yang optimum, tanaman buncis tipe semak/tegak dapat dipanen pada umur 60 - 70 hari, sedang tipe merambat umumnya memerlukan 70 - 90 hari. Interval panen 4 - 5 kali panen, sehingga umur tanaman hanya tiga bulan. Produksi polong buncis rambat mencapai 24 - 40 ton/ha.

    Panen polong dilakukan pada saat polong masih muda dan bijinya kecil belum menonjol ke permukaan biasanya itu terjadi pada saat 2 - 3 minggu sejak bunga mekar. Apabila panennya terlambat, hasilnya akan meningkat, tetapi kualitasnya cepat menurun karena biji dalam polong menyusut. Penyimpanan pada suhu 5-10 C dapat menjaga umur simpan polong dan kualitas layak jual selama 2 - 3 minggu.




Terima Kasih, Semoga bermanfaat.

0 Response to "Teknik Budidaya Tanaman Buncis"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel